Jakarta - Ucapan belasungkawa yang mengalir atas meninggalnya pendiri Apple Inc, Steve Jobs, sungguh deras. Sampai-sampai publik seakan lupa jika sehari sebelumnya, Apple baru saja merilis gadget terbaru mereka, iPhone 4S.
Namun sepertinya banyak yang kurang begitu peduli atau memarkirkan sejenak atensinya terhadap iPhone 4S guna mengenang sosok inventor jenius yang meninggal di usia 56 tahun itu.
Ditambah lagi, sebelumnya tak sedikit pihak yang menyuarakan ketidakpuasannya terhadap iPhone 4S yang cuma hadir dengan upgrade minor dari iPhone 4. Sehingga semakin tenggelam lah isu iPhone 4S di jagat TI dunia.
Penikmat gadget dunia pasti banyak yang berharap, Apple di bawah nakhoda Tim Cook, dapat memberi kejutan kala menggelar event Apple di markas besarnya 4 Oktober lalu.
Namun harapan tinggallah harapan, Apple ternyata menjalankan strategi serupa untuk iPhone 3G dan 4. Yakni cuma melakukan langkah kecil sebelum menggeber lompatan besar.
Ya, setelah kehadiran iPhone 4S, Apple konon tengah bergelut untuk mengembangkan iPhone 5. Dimana kabar yang beredar menyebutkan, perangkat ini akan mengusung desain baru dan bakal muncul di tahun 2012.
Pun demikian, pinggirkan lah sejenak soal iPhone 5 yang masih jauh itu. Lebih baik kita menebak-nebak bagaimana nasib iPhone 4S setelah diluncurkan dan ditinggal 'bapaknya' iPhone.
Tugas berat kini berada di pundak CEO Apple Tim Cook. Ia sekarang menjadi andalan para investor untuk menarik pelanggan, dan khususnya untuk meyakinkan dunia bahwa Apple baik-baik saja meski sang perintis Steve Jobs telah berpulang.
Hal ini pun sejatinya sudah ditegaskan Apple dalam ucapan duka citanya kemarin. Di situsnya, Apple mengatakan bahwa meski Jobs sudah wafat namun semangatnya akan terus menjadi pondasi Apple.
Nah, sekarang tinggal bagaimana Apple membuktikannya. Satu momentum yang rasanya menarik disimak adalah bagaimana pasar merespons kematian Jobs terhadap penjualan iPhone 4S.
Dimana pre-order perangkat ini akan dibuka pada 7 Oktober di Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Seminggu berselang atau tepatnya pada 14 Oktober 2011, iPhone 4S baru akan resmi dijual di negara-negara tersebut.
Dari momentum tersebut bisa dilihat, jika permintaan akan iPhone 4S adem ayem maka kematian Jobs sedikit banyak bisa menggoyang bisnis Apple, meski unsur lain lebih kepada faktor inovasi di iPhone 4S itu sendiri sehingga mengecutkan minat pasar.
Sebaliknya, jika penjualan iPhone generasi terbaru itu booming maka Apple memiliki momentum untuk kembali merebut kepercayaan publik dan investor setelah sang ikon Steve Jobs memejamkan mata untuk selama-lamanya.
Namun sepertinya banyak yang kurang begitu peduli atau memarkirkan sejenak atensinya terhadap iPhone 4S guna mengenang sosok inventor jenius yang meninggal di usia 56 tahun itu.
Ditambah lagi, sebelumnya tak sedikit pihak yang menyuarakan ketidakpuasannya terhadap iPhone 4S yang cuma hadir dengan upgrade minor dari iPhone 4. Sehingga semakin tenggelam lah isu iPhone 4S di jagat TI dunia.
Penikmat gadget dunia pasti banyak yang berharap, Apple di bawah nakhoda Tim Cook, dapat memberi kejutan kala menggelar event Apple di markas besarnya 4 Oktober lalu.
Namun harapan tinggallah harapan, Apple ternyata menjalankan strategi serupa untuk iPhone 3G dan 4. Yakni cuma melakukan langkah kecil sebelum menggeber lompatan besar.
Ya, setelah kehadiran iPhone 4S, Apple konon tengah bergelut untuk mengembangkan iPhone 5. Dimana kabar yang beredar menyebutkan, perangkat ini akan mengusung desain baru dan bakal muncul di tahun 2012.
Pun demikian, pinggirkan lah sejenak soal iPhone 5 yang masih jauh itu. Lebih baik kita menebak-nebak bagaimana nasib iPhone 4S setelah diluncurkan dan ditinggal 'bapaknya' iPhone.
Tugas berat kini berada di pundak CEO Apple Tim Cook. Ia sekarang menjadi andalan para investor untuk menarik pelanggan, dan khususnya untuk meyakinkan dunia bahwa Apple baik-baik saja meski sang perintis Steve Jobs telah berpulang.
Hal ini pun sejatinya sudah ditegaskan Apple dalam ucapan duka citanya kemarin. Di situsnya, Apple mengatakan bahwa meski Jobs sudah wafat namun semangatnya akan terus menjadi pondasi Apple.
Nah, sekarang tinggal bagaimana Apple membuktikannya. Satu momentum yang rasanya menarik disimak adalah bagaimana pasar merespons kematian Jobs terhadap penjualan iPhone 4S.
Dimana pre-order perangkat ini akan dibuka pada 7 Oktober di Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Seminggu berselang atau tepatnya pada 14 Oktober 2011, iPhone 4S baru akan resmi dijual di negara-negara tersebut.
Dari momentum tersebut bisa dilihat, jika permintaan akan iPhone 4S adem ayem maka kematian Jobs sedikit banyak bisa menggoyang bisnis Apple, meski unsur lain lebih kepada faktor inovasi di iPhone 4S itu sendiri sehingga mengecutkan minat pasar.
Sebaliknya, jika penjualan iPhone generasi terbaru itu booming maka Apple memiliki momentum untuk kembali merebut kepercayaan publik dan investor setelah sang ikon Steve Jobs memejamkan mata untuk selama-lamanya.
Sumber : DetikInet
0 komentar:
Posting Komentar