Okezone.com - DEPOK – Pemerintah Kota Depok membangun Unit Pengolahan Sampah (UPS) di lahan area kawasan kampus Universitas Indonesia (UI). Namun saat ini, hanggar atau UPS yang sudah dibangun di belakang Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) itu masih terbengkalai dan belum selesai.
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi mengakui pembangunan tersebut memang belum selesai dan masih berlanjut. Namun, kata dia, pihaknya memilih membangun UPS di UI lantaran adanya sampah yang dihasilkan setiap hari di kampus UI.
“Atas permohonan, permintaan, dan kesepahaman antara UI dan Pemkot, kami bersyukur bahwa UI menaggapi adanya UPS yang dibangun di Depok, karena UI merupakan kawasan kontinuitas produksi sampah di sana. Makanya, kita tawarkan pembangunan itu di sana dan saat ini memang sedang,” kata Nur Mahmudi kepada wartawan, Rabu (5/10/2011).
Nantinya, lanjutnya, UI diharapkan menjadi percontohan pengolahan sampah skala kawasan. Mulai dari memilah sampah, mengolah, dan memanfaatkan sampah. “Kalau nanti sudah selesai dibangun, kami ajukan pada mereka agar SOP yang dimiliki, mulai dari memilah, mengolah, hingga memanfaatkan sampah dari sekitar UI bisa berjalan dengan baik. Harus ditaati, bahkan ada etika pengelolaan sampah untuk para civitas akademika UI. Nantinya, UI akan jadi percontohan pengelolaan skala kawasan,” jelasnya.
Sementara itu Rektor UI, Gumilar R Somantri mengatakan, UPS di UI akan membantu mengurangi volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok. Gumilar menambahkan, sedikitnya terdapat enam truk sampah setiap hari yang mengangkut sampah dari UI. Dengan adanya UPS, kata dia, maka diharapkan tidak ada lagi sampah yang keluar dari UI.
“Dengan adanya kegiatan pemilahan sampah, nanti akan bisa dimanfaatkan jadi produk yang bermanfaat atau jadi kompos. Jadi bisa mengurangi kapasitas sampah di TPA,” tegas Gumilar.(rhs)
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi mengakui pembangunan tersebut memang belum selesai dan masih berlanjut. Namun, kata dia, pihaknya memilih membangun UPS di UI lantaran adanya sampah yang dihasilkan setiap hari di kampus UI.
“Atas permohonan, permintaan, dan kesepahaman antara UI dan Pemkot, kami bersyukur bahwa UI menaggapi adanya UPS yang dibangun di Depok, karena UI merupakan kawasan kontinuitas produksi sampah di sana. Makanya, kita tawarkan pembangunan itu di sana dan saat ini memang sedang,” kata Nur Mahmudi kepada wartawan, Rabu (5/10/2011).
Nantinya, lanjutnya, UI diharapkan menjadi percontohan pengolahan sampah skala kawasan. Mulai dari memilah sampah, mengolah, dan memanfaatkan sampah. “Kalau nanti sudah selesai dibangun, kami ajukan pada mereka agar SOP yang dimiliki, mulai dari memilah, mengolah, hingga memanfaatkan sampah dari sekitar UI bisa berjalan dengan baik. Harus ditaati, bahkan ada etika pengelolaan sampah untuk para civitas akademika UI. Nantinya, UI akan jadi percontohan pengelolaan skala kawasan,” jelasnya.
Sementara itu Rektor UI, Gumilar R Somantri mengatakan, UPS di UI akan membantu mengurangi volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok. Gumilar menambahkan, sedikitnya terdapat enam truk sampah setiap hari yang mengangkut sampah dari UI. Dengan adanya UPS, kata dia, maka diharapkan tidak ada lagi sampah yang keluar dari UI.
“Dengan adanya kegiatan pemilahan sampah, nanti akan bisa dimanfaatkan jadi produk yang bermanfaat atau jadi kompos. Jadi bisa mengurangi kapasitas sampah di TPA,” tegas Gumilar.(rhs)
0 komentar:
Posting Komentar